Terapi Alquran untuk Anak Autis, Sebuah Catatan Anekdot
Dalam Tahun ajaran baru, selalu saja ada anakku yg istimewa dan luar biasa. Satu tahun yg lalu, datanglah ibu ingin mendaftarkan seorang anaknya yang berkebutuhan khusus, selintas anak ini terlihat seperti anak yang lain ceria, bermain bersama, mudah bergaul.
Tapi seiring waktu belajar, kami pendidik mendapati ciri autis pada anak ini. Awalnya Kami jadi mudah emosi dengan dia karena sikapnya menganggu dan meresahkan teman-temannya.
Kami cari cara bagaimana anak ini terkendali, akhirnya kami mencoba setiap pagi kedatangannya kami bacakan ayat qur’an tepat di telinga sambil kami pegang badannya agar benar benar mendengarkan. Dan hari itu ia menjadi terkendali sikapnya.
Kami pun berharap tidak muluk-muluk hanya berharap dia dapat bergaul dengan baik saja sudah Alhamdulillah. Berhari-hari rutinitas membaca al quran di telinganya menjadi hal wajib. Hari ini kami bertanya tentang cita-cita untuk semua murid, tibalah bagian si dia. Dengan pasti dia menjawab “saya mau jadi ustadz” hal tak terduga. Penasaran kami pun langsung bertanya pada ibunya apa yang membuat dia ingin jadi ustadz. Ibunya bilang tidak ada hal yang khusus untuk memotivasi dia jadi ustadz. Tapi semenjak hari terapi al quran di sekolah, ternyata dia terus minta diputarkan murotal al quran walaupun dia sedang tidur.
Dan hari ini, dia duduk di kelas 1 dengan kebiasaan mencariku di PAUD setelah pulang dari sekolah untuk menyetor hafalan surat pendeknya.
Hati guru mana yg tidak senang melihat semangat ini. Walau ciri Autis tetaplah ada. Semoga cita-citamu tercapai dengan segala keterbatasan yang ada.
Dituturkan oleh
Nama : Sahrulina Adinda S. Biasa dipanggil Dinda
Alamat : Tanjung Pinang Kepulauan Riau
