Kegiatan Ekstrakurikuler Untuk Melayani Multiple Intelegensi Anak

Oleh Fitri Almunawaro

Berbicara tentang teori Multiple Intelegensi atau kecerdasan majemuk, pengembangannya untuk anak bisa dilihat diberbagai macam kecerdasan yang ada melalui ekstrakurikuler yang merupakan suatu cara yang jitu dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak selain proses belajar mengajar.

Salah satu pengembangan kecerdasan menurut teori Multiple Intelegensi adalah kecerdasan jasmaniah/ kinestetik. Kecerdasan kinestetik anak bisa tersalur dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan salah satunya yaitu tari. Ekstrakurikuler tari ini merupakan ekstrakurikuler yang unik, dimana pada tari ini memungkinkan anak untuk membangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, arti kata memungkinkan tubuh untuk memanipulasi obyek dan menciptakan gerakan serta memuat kemampuan dari pada anak untuk secara aktif menggunakan bagian- bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.

Kegiatan Pramuka di Sekolah untuk Membentuk karakter Tangguh Anak

Dengan kecerdasan kinestetik anak mampu mengkoordinasikan antara tubuh dan gerakan.
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler:
1. Bagi anak
a. Timbulnya Perasaan Bangga
Perasaan bangga pada anak dapat dilihat pada saat anak tampil dengan ekspresi tersenyum, tenang, dan gembira. Seorang anak membutuhkan kesepakatan pujian dari orang yang dikagumi, dicintai dan dihormatinya. Mendapat pujian dari orang yang dicintai, dikagumi, akan dapat membuat anak menjadi merasa lebih berarti dan berguna. Pujian tersebut bisa berupa kalimat verbal maupun non verbal sebagai pernyataan kekaguman atas diri anak. Pujian yang disampaikan kepada anak akan menimbulkan sugesti positif bagi anak, sehingga anak terpengaruh untuk menjadi lebih tenang, gembira, aman, optimis dan sebagainya.

b. Memiliki Sifat Pemberani
Sikap berani anak ditunjukkan melalui cara anak menari dengan bebas tanpa tekanan, selalu tersenyum, tatapan mata yang penuh percaya diri. Selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari sikap pemberani anak dalam menari tersebut tercermin dari sikap anak yang berani untuk bertemu dengan orang lain, berani menjawab pertanyaan orang lain, berani bertanya, berani bermain dengan teman sebayanya, berani berada di lingkungan yang baru dan berani mengikuti perintah guru.

c. Mampu Mengendalikan Emosi
Perilaku anak, baik itu meliputi perilaku yang baik ataupun buruk merupakan bagian dari pengembangan kecerdasan emosional anak. Sesungguhnya anak cenderung memiliki emosi yang lebih kuat daripada orang dewasa, karena anak belum mampu mengembangkan kemampuan menalar sampai dengan usia 9 tahun. Anak yang memiliki kecerdasan emosional kuat akan mampu menciptakan dan mempertahankan hubungan sehat dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri. Kecerdasan emosional anak terlihat pada anak yang benar-benar dididik dan diarahkan untuk menjiwai dan menghargai terhadap kemampuan.

d. Mampu Mengasah Kehalusan Budi
Pelaksanaan ekstrakurikuler disini tidak hanya mengajarkan, melatih dan membimbing , melainkan dapat juga mengarahkan perilaku anak dengan etika yang baik. Contohnya dapat kita ambil dari pembelajaran seni tari. Seni tari mengajarkan anak untuk dapat menyesuaikan gerakan dengan musik sehingga anak secara tidak langsung berlatih untuk menggunakan kepekaan dan kehalusan budi/perasaannya agar dapat bergerak sesuai dengan musik.

e. Mampu Menumbuhkan Rasa Bertanggung jawab
Anak yang bertanggung jawab adalah anak yang mampu melakukan apa yang diinginkannya sekaligus juga mampu melakukan apa yang diinginkan orang lain, mampu memilih mana yang baik dan buruk serta berani menanggung resiko. Untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak harus dilakukan dengan lemah lembut, halus, tegas tetapi penuh pengharapan.

f. Mampu Menumbuhkan Rasa Mandiri
Salah satu ciri anak yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi adalah mempunyai sifat mandiri. Contohnya, sifat mandiri pada anak dapat ditanamkan melalui pembelajaran tari, caranya dengan mengajarkan anak untuk melakukan tugas-tugasnya secara mandiri. Tugas-tugas anak tersebut antara lain yaitu: mencari tempat di dalam barisan pada saat belajar menari, berjalan tertib menuju ruang latihan menari, menirukan gerak yang diberikan oleh gurunya tanpa disuruh, berani menari sendiri tanpa diberi contoh, berani mengambil tempat minum sendiri, berani menari didepan banyak orang tanpa didampingi gurunya.

g. Mudah Berinteraksi dengan orang lain
Misalnya dalam pembelajaran seni tari, anak diajarkan untuk berinteraksi dengan orang lain, misalnya menjawab pertanyaan guru, memperhatikan guru dalam menjelaskan materi, menirukan gerak yang diberikan oleh guru, mempraktekkan gerak yang diajarkan guru, bertanya pada guru apabila mempunyai kesulitan, menyapa teman, berbaris rapi bersama teman, menari bersama teman, mau berbagi dengan teman. Kebiasaan yang diajarkan guru dalam proses belajar menari tersebut dapat diterapkan di dalam perilaku sehari-hari.

h. Mampu Mengembangkan Imajinasi
Dalam pembelajaran tari, pengembangan imajinasi anak dilakukan melalui cerita yang disampaikan oleh guru sebelum memberikan contoh gerak. Selain cerita, foto, gambar, film, keadaan disekeliling anak juga dapat menjadi media pengembangan imajinasi anak. Misalnya, guru akan mengajarkan tari burung, terlebih dahulu anak diberikan cerita mengenai burung, bagaimana burung itu mencari makan, minum, terbang, bertengger, berjalan dan tidur. Kemudian anak diajarkan menirukan perilaku burung tersebut sesuai dengan imajinasi anak sendiri. Guru hanya mengarahkan gerakan yang dibuat anak berdasarkan imajinasinya tersebut supaya menghasilkan gerak yang baik. Guru harus menghargai karya anak tersebut, tidak boleh mencela atau mengatakan buruk, karena hanya akan mematahkan daya imajinasi anak.

i. Menjadi Anak Yang Kreatif
Proses pengembangan daya imajinasi anak, akan mengarah atau membentuk perilaku kreatif anak. Hal ini dapat dilihat dari hasil karya anak. Kita bisa ambil contoh dalam proses belajar tari, anak cenderung menjadi lebih kreatif, karena anak diberi kebebasan untuk bergerak, menirukan gerak, menafsirkan gerak sesuai dengan kemampuannya. Artinya dalam proses belajar tari, tidak ada istilah benar dan salah, sehingga anak bebas menirukan gerak yang diberikan gurunya. Bebas artinya gerakan yang dilakukan anak tidak harus sama persis yang dilakukan gurunya, misalnya gerak tangan ke atas, seharusnya gerak tangan tersebut dilakukan dengan lurus ke atas, tetapi anak bisa melakukannya tidak lurus mungkin agak serong.

2. Bagi Orang tua
Pada kegiatan ekstrakurikuler Orang tua dapat menambah kesadaran untuk lebih memberikan dukungan dan motivasi terhadap anak mengenai bakat yang diminati anak dalam kegiatan ekstrakurikuler .

3. Bagi sekolah
a. Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih efektif antara personel dan penanggung jawab akademis siswa.
b. Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi sekolah.
c. Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk membantu siswa dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan masalah yang dihadapi

4. Bagi masyarakat
a. Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik kepada masyarakat.
b. Untuk meningkatkan ketertarikan yang lebih besar pada masyarakat
c. Untuk meningkatkan dorongan masyarakat kepada sekolah
d. Untuk memberikan motivasi kepada masyarakat untuk tetap mendukung sekolah

PG-PAUD Universitas Pahlawan

Salah Satu Prodi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Dikenal dengan Prodi PG-PAUD Tambusai mempunyai Visi Menghasilkan Lulusan sebagai Guru PAUD Profesional pada lembaga PAUD dan mempunyai jiwa Wirausaha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.